Wednesday, October 18, 2017

Personal Branding? Perlu atau Enggak Perlu?

Hi.. Pada tulisan kali ini, gue mau serius dikit dengan bahasan tentang Personal Branding.



Apa sih Personal Branding? So, Personal Branding (menurut Wikipedia) adalah “proses dimana orang-orang dan karir mereka ditandai sebagai merk”. Dan kalau udah ngomongin merk, ya gak jauh dari daya jual ya kan? Daya jual personality kamu ke orang lain, ke dunia kerja, ke segala tetek bengek kehidupan. Dan definisi Personal Branding lain (menurut ke-sotoy-an Kika) adalah, bagaimana kamu bisa menciptakan pandangan atau persepsi orang lain yang melihat identitas diri kamu dari sudut pandang mereka. Bagaimana orang lain melihat image kamu.
((Paragraf di atas bikin gue jadi ngerasa lagi ngerjain latar belakang skripsi dah, serius bener haha. Eh engga deh, latar belakang skripsi mah pake teori. Kalo ini, engga.))

Jadi, seperti ini lebih jelasnya… Kamu unik? Ceria? Serius? Feminin? Boyish? Tukang ngabodor? Punya jiwa sosial tinggi? Punya banyak temen? Tukang galau? Famous? Dan blah blah blah yang lainnya?! Ya, jadi kamu bisa ciptakan ‘brand’ tentang diri kamu sendiri. Buat orang lain jadi tahu gimana karakter kamu. Gimana caranya? Nggak bisa dipungkiri bahwa social media effect itu dahsyat banget dong? Dengan satu kali klik, dan scroll-scroll layar handphone, orang lain bisa langsung tau siapa kamu, gimana kamu, bahkan lagi dimana kamu in the current time. Jadi, kalo menurut gue pribadi, yaa kalian bisa banget jadiin instagram atau sosial media yang kalian punya sebagai sarana to create your own personal branding. Tapi, personal branding nggak cukup dilakuin di dumay. Ya, di dunia nyata juga kalian harus tetap punya brand bagus, dong! Setuju?!

Nah, Personal Branding ini selanjutnya memang diharapkan agar seseorang mendapatkan citra diri yang positif dari orang lain kan pastinya? Tapi, tidak semua Personal Branding sifatnya positif, salah langkah, justru akan memunculkan citra negatif bagi merk yang kamu usung tadi, ketika dalam proses menciptakan merk tadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat kepada kamu. Ujung-ujungnya, ya image kamu di mata orang lain pun jadi negatif toh?!

Harus dengan cara apa tuh kita bikin personal branding kita jadi positif?


Yang pertama, find your passion! Ngomongin passion tuh emang jadi bahasan yang seru. Sedikit flashback waktu ikut Camp ‘Marina Beauty Journey’ tahun lalu, yang jadi bahasan penting saat ikut camp  itu adalah, gimana caranya kita nih cewek-cewek muda masa kini, punya passion dan bisa action buat wujudinnya. Karena gue masih inget banget kata-katanya Kak Veve, “Passion without action is nothing”’. Yup, jadi coba cari minat lo dimana, kembangin, lakuin, jalanin, tell the world. Karena, apapun yang dilakukan karena passion  pasti seneng aja jalaninnya. Coba deh, fikir-fikir lagi… Kira-kira lo tuh seneng kalo lagi ngelakuin apa gitu? Suka nulis? Fotografi? Jadi objek fotografi? Jadi volunteer? Organisasi? Musik? Bisnis? Berkomunikasi dengan orang banyak? Mengajar? Haha. Ya, cari passion kalian dari sekarang, dan tekunin!



Yang kedua, be unique, be different! Masing-masing dari kita pasti punya kepribadian yang berbeda satu sama lain. Percayalah bahwa setiap orang itu unik. Bukan aneh ya. Nah, keunikan tadi bisa jadi salah satu modal yang paling kuat untuk membangun personal brand. Contohnya, salah satu wanita yang gue kagumin selera fashionnya, dari jaman instagram belom ada, dan dia masih nge blog, Diana Rikasari. Si fashion blogger yang nyentrik abis gaya nya. Dia berani ‘beda’. Dia unik. Dan dia sukses membangun personal brand sebagai one of the most fashionable woman!!! Dia berani jadi bedaaa. Saluuutttt!!!


Next, Siapa sih yang nggak tau Dian Pelangi? Trendsetter ‘hijab gaul’ pada masanya, designer baju muslim, dia berani beda ketika pada saat itu banyak orang yang masih berada dalam kegamangan bagaimana caranya berhijab tapi tetap modis. Mbak Dian Pelangi selanjutnya menggebrak tren dengan keunikannya. Dia termasuk golongan yang sangat berhasil dalam menciptakan Personal Brandingnya. Dan bahkan, karena dia berani menggebrak tadi, ya jadi dia banyak juga menciptakan cewek-cewek lain yang juga berani bikin merk sendiri yang sesuai dengan diri mereka. Jelas dong si mbak Dian ini inspiring banget?! Dan masih banyak lagi lah orang-orang yang berani beda yang kemudian dikenal memiliki personal branding yang baik.

Yang ketiga, be honest darling! Ngga perlu ada-adain yang gak ada. Karena kita nggak bisa make up-in kepribadian kita, lama-lama luntur dan keliatan aslinya. Jadi yaaaa apa adanya aja. Jujur, me agak sedih sama orang-orang yang berusaha menjadi orang lain untuk menciptakan merk nya sendiri. Percayalah, capeee gaesss terus-terusan coba jadi orang lain. Sorry to say, but no offense for sure. Jadi, ya kita pada dasarnya harus jujur dulu ya sama diri sendiri. “Hello, me. Aku sukanya begini. Aku sukanya begitu. Aku bisanya ini, gak bisa itu. Yaudah. Aku harus jadi aku. Aku bangga sama diri ku.”


Yang keempat, build the positive one and help each others! Ciptakan merk yang bikin kita dikenal sebagai orang yang ramah, terbuka, banyak teman, dan suka bantu orang lain. Karena, ketika lo bisa bantu orang lain, itu lo bakal dapet rasa bahagia yang sepadan, girls. Asli, ini pengalaman pribadi. Kayak yang ikut seneng aja gitu kalau ada yang bilang “makasih yaaa udah bantuin gueee”. Turut senang. Sesederhana itu ya, Kik.

Yang kelima, don’t wait! Lakukan sekarang deh buat kalian yang sekiranya belum menemukan merk yang kalian rasa sesuai dengan diri kalian. Makin cepat makin baik. Mantap. Yuk mulai sekarang, yang sekiranya baru paham tentang personal branding dan ngerasa kayaknya belum maksimal nih buat ciptain merk sendiri, atau mungkin udah punya personal branding sebelumnya, terus mau sedikit di benerin nih yang kemaren masih ada kurang-kurangnya (ya manusia mah kurang terus aja rasanya ya hehe), jangan tunggu lama. Segera ciptakan. Segera benahi. Selanjutnya biar orang yang menilai.



Yang keenam, promote yourself and share it! Udah bisa nemuin merk yang cocok untuk personality lo? Selanjutnya, lo harus bikin orang lain tau bahwa lo yang punya merk tersebut. Merk itu tadi bukan buat ditimbun gitu aja, bagi ke orang lain. Tell them, “it is me, that’s brand is mine”. Syukur-syukur kalau memang brand lo bagus, ya lo bisa ke tahap selanjutnya, yaitu menginspirasi orang lain. Oiya, salah satu tujuan lo promosiin diri lo dengan brand lo tadi adalah, agar brand ini nantinya jadi kuat, dalam arti lain jadi 'lo banget' gitu. Jadi, selain harus positif, personal branding kita juga harus kuat!

That’s all.

Eeeeee, tapi yang harus diingat dalam Personal Branding tadi adalah, you don’t have to try like someone else, you deserve get your own personality till them say “Hey.. yess, I know you, tho.”-Kika, 21 tahun. Please lah ini noted!

Jadi, karena judulnya mengandung kalimat tanya dan dapat di kategorikan sebagai rumusan masalah. Maka kita membutuhkan kesimpulan yang harus bisa menjawab pertanyaan tersebut. Haha. Personal Branding, perlu atau enggak nih sist? Menurut hasil temuan lapangan dan pengalaman hidup saya yang lumayan keras ini, personal branding itu perlu. Penting. Banget. Tentunya yang sifatnya positif ya. Ngga bisa dipungkiri bahwa personality kamu itu di atas segalanya. Dan personality yang baik tadi sudah seharusnya dijadikan brand sendiri. Menurut beberapa info yang gue dapet dari selentingan omongan orang, udah nggak heran jaman sekarang kalau mau cari kerja atau kayak ikut kuis gitu (yha kan anaknya anak kuis banget), pasti tolak ukurnya dilihat dari profil brand yang kamu usung secara langsung, dan juga di laman sosmed kamu. Karena dari situ udah bisa tergambar, gimana personality kamu. So, penting bangeeettt donggg kan personal branding buat kelangsungan hidup ini.


Nah, setelah pembahasan yang cukup serius tadi. Gue berharap tulisan kali ini setidaknya berfaedah yaaa buat siapa pun yang baca 💕 . Oiya, tulisan di atas tidak bermaksud menggurui atau gimana-gimana ya emang cuma mau nulis sedikit opini gue aja tentang ini. Karena emang udah lama sebenernya gue mau nulis tentang personal branding.

Satu lagi sebelum closing…

Kalo kalian masih bingung, gamang, gundah, atau mau kritik dan saran tentang tulisan gue kali ini, sok langsung kasih komentar aja di bawah, atau mungkin mau kontak lain? Monggo kita diskusi 
huehehe. Dan, gue mau nanya satu hal aja, menurut kalian tentang.... Bagaimana personal branding yang selama ini gue bangun??? 

Dah gitu aja, di jawab syukur ngga di waro aku ngga papa hahaha.


See yaa in da next tulisannnn. Terima kasih sudah bersedia baca sampe bawah.
Share: